Selasa, 13 November 2012

Ada Apa di Dalam Ka'bah ? Inilah Jawabannya


Bismillaahir Rahmaanir
Rahiim


Tak sembarang orang yang
bisa memasuki Ka'bah. Oleh
sebab itu, banyak yang bertanya, apa sebenarnya
yang ada dalam Ka'bah itu ?

Apa benar dalam Ka'bah
masih tersimpan berhala-
berhala zaman dulu sebagaimana yang dituduhkan kaum perusak
Islam?


Sebagaimana yang diperlihatkan dokumenter
Kerajaan Arab Saudi, isi
dalam Ka'bah hanya berupa
ruangan kosong. Bagian
dalam Ka'bah terdapat tiga
pilar dari kayu gaharu terbaik. Panjang satu pilar
sekitar seperempat meter
atau setengah meter berwarna campuran antara
merah dan kuning.
Ketiga pilar ini berjejer lurus dari
utara ke selatan.

Pada awal abad ini (tahun 2000-an), bagian bawah
ketiga pilar retak yang kemudian diperbaiki dengan
diberi kayu melingkar di
sekelilingnya. Ketiga pilar ini
dibuat atas inisiatif Abdullah
ibn Al Zubair tiga abad yang
lalu. Meski demikian,
ketiganya masih tetap kokoh
hingga saat ini.

Atap dalam Ka'bah penuh dengan ukiran-ukiran
mengagumkan, selain diberi
lampu-lampu indah yang
terbuat dari emas mumi dan dari perhiasan-perhiasan
indah lainnya. Lantai Ka'bah
dibuat dari batu pualam putih.

Dinding Ka'bah bagian dalam
dibalut dengan batu pualam
warna-warni dan dihiasi
dengan ukiran bergaya Arab.

Terdapat tujuh papan yang
menempel di dinding ini yang
bertuliskan nama-nama
orang yang pernah
merenovasi atau
menambahkan sesuatu yang
batu di dalam Ka'bah atau
Masjidil Haram.

Dikatakan bahwa tembok Syadzarwan adalah bangunan tambahan pada
Ka'bah yang dikerjakan oleh
kaum Quraisy. Menurut
mazhab Syafi'i dan Maliki,
tembok Syadzarwan
termasuk bagian Ka'bah,
sehingga jamaah haji yang
bertawaf harus berada di
luarnya. Pendapat sebaliknya
dikatakan oleh mazhab
Hanafi. Menurut mereka, tembok Syadzarwan bukan merupakan bagian Ka’bah.

Adapun mazhab Hanbali memilih berada di antara dua pendapat di atas. Menurut
mereka, menjauhi tembok itu
sangat dianjurkan, tetapi
seandainya jamaah melakukan tawaf di dalamnya
maka tawafnya tetap sah dan
tidak sampai rusak.

Yang jelas, belum diketahui
secara pasti kapan pertama
kali tembok Syadzarwan
dibangun. Setiap kali Masjidil
Haram dipugar, tempat-tempat di sekitarnya juga
dipugar. Yang pasti, tembok
Syadzarwan mengalami
pemugaran pada tahun 542
H, 636 H 660 H, dan 1010 H.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar