Selasa, 13 November 2012

ISRAEL VS PALESTINA, PEMENANGNYA ADALAH ISLAM



Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang..

“Dan perangilah mereka
supaya jangan ada fitnah
[624] dan supaya agama itu
semata-mata untuk Allah
[625]. Jika mereka berhenti
dari (kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha
Melihat apa yang mereka
kerjakan.” (Qs. Al-Anfal :39)


Kebanyakan orang
menganggap bahwa konflik
Israel dan Palestina adalah
konflik agama. Padahal
konflik yang terjadi adalah
konflik sosio-politik antara
penjajah Yahudi Eropa dan
Yahudi Amerika sebagai
terjajah adalah muslim
Palestina dan Nasrani
Palestina, Negara Israel
didirikan atas paham faham
Zionesime, lucunya,
kebanyakan pendiri Zionisme
adalah orang-orang Atheist.

Bagaimana mungkin seorang
atheist bisa mengenal Tuhan
dan bahkan mendukung
pernyataan Tuhan yang
memberikan Tanah kepada
pengikutNya?
Adalah Theodor Herzl, Bapak
Zionis sekaligus penggagas
berdirinya negara Israel ini
lahir di Budapest, 1860. kaum
Yahudi di AS menunjukkan
dukungan yang luar biasa.

Mereka memanfaatkan
pengaruh Yahudi di AS untuk
membantu Zionisme. Yahudi
AS beberapa kali menjadi
tuan rumah penyelenggaraan
konferensi zionisme dunia.

Inggris sebagai negara
imperialis besar di zaman itu,
ikut memberikan bantuan
kepada Zionis. dengan
menipu dan terkadang
menekan para pemimpin
Arab, Inggris membuka jalan
bagi orang-orang Yahudi
untuk hijrah ke Palestina.

Karena itu bisa dikatakan
bahwa Zionisme adalah ide
yang didukung oleh orang-
orang Yahudi ekstrem yang
mengemas kepentingan dunia
dengan kedok agama. Yahudi
yang memiliki pengaruh kuat
di AS, umumnya berasal dari
kelompok ekstrem dan Zionis
yang ikut membidani
kelahiran rezim Israel. Zionis
adalah kelompok yang sejak
kelahiran Amerika Serikat
telah memegang kendali di
negara itu dengan posisi
petinggi petinggi Amerika,
baik di parlemen, senat dan
semua lini startegis polecy
Amerika di bawah kendali
yahudi. Padahal jumlah
mereka relatif kecil, namun
sangat kuat.

Selama berabad abad,
masyarakat uni eropa selalu
menganggap kaum Yahudi
sebagai orang-orang
pembawa sial. Sehingga
terbukanya pintu untuk
hijrah ke Amerika adalah
kebahagian tersendiri.

Yahudi Eropa umumnya
menjalankan aktivitas
ekonomi yang tidak sehat.
Mereka menghalalkan segala
cara untuk memperoleh
kekayaan berlimpah. Praktek
renten atau riba, juga
penimbunan barang-barang
kebutuhan pokok bukan hal
yang haram bagi mereka.

Karenanya, wajar jika bangsa-bangsa Eropa
membenci kaum Yahudi..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar